Daya Muda Indonesia secara resmi berbadan hukum pada tanggal 8 Januari 2018 melalui SK Kemenkumham RI Nomor: AHU-0000488.AH.01.04.Tahun 2018 di hadapan Notaris Mursidi, S.H, namun cikal bakal YDMI telah bergerak di bidang pembinaan dan pemberdayaan pemuda tidak kurang dari 10 tahun. Pembinaan dan pemberdayaan pemuda tidak akan pernah berjalan maksimal dan optimal jika hanya dilakukan pada satu atau dua bidang saja. Organisasi Iqro’ Club Temanggung yang menjadi cikal bakal dari YDMI hanya berkutat pada pembinaan spiritual dan emosional pemuda saja. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, pembinaan karakter pemuda yang mencakup pembinaan spiritual dan emosional semata tidaklah cukup.

Setelah melalui diskusi yang sangat panjang, Daya Muda Indonesia mengambil kesimpulan bahwa program yang dilaksanakan belum cukup menyentuh akar masalah yang dimiliki oleh pelajar dan pemuda. Maka, diperlukan sebuah upaya untuk membuat program sesuai dengan kebutuhan dari pelajar/pemuda (costumize)

Salah satu program unggulan dari Daya Muda Indonesia adalah Talent Mapping. Sebuah program yang akan mengajak pelajar dan pemuda menyadari potensi dirinya. Dengan assessment talent mapping harapannya akan tersusun sebuah program yang sesuai kebutuhan dan keinginan.

Saat ini Daya Muda Indonesia memiliki 4 (empat) komunitas yang dapat dijadikan sarana pengembagan minat dan bakat pelajar serta pemuda. Keempat komunitas itu adalah Pemuda Literasi Indonesia (PELITA ID) komunitas yang fokus terhadap pengembangan literasi, Healthy Lifestyle Community (HLC) komunitas yang fokus terhadap kesehatan fisik dan mental, Aktivis Muda Indonesia (AMI) komunitas yang mewadahi pelajar mengembangkan potensi kepemimpinan, dan Rumah Qur’an Asy Syabab (RQA) yang menjadi wadah bagi pemuda dan pelajar dengan ketertarikan seputar religi.